Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penataan organisasi, manajemen perubahan dan budaya organisasi secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai di Rumah Sakit Umum Daerah Hanau Kabupaten Seruyan Provinsi Kalimantan Tengah. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pegawai negeri sipil di Rumah Sakit Umum Daerah Hanau Kabupaten Seruyan Provinsi Kalimantan Tengah yang berjumlah 68 orang. Teknik sampel yang digunakan adalah sensus, dengan menjadikan semua anggota populasi menjadi sampel penelitian. Jadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 68 orang responden. Dari hasil penelitian didapatkan kesimpulan, sebagai berikut: Pertama, variabel penataan organisasi (X1) memiliki pengaruh yang kuat dan signifikan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,797. Sedangkan nilai koefisien determinasi sebesar 0,636, artinya variabel penataan organisasi memberikan kontribusi sebesar 63,6% dalam menjelaskan variabel kinerja pegawai. Kedua, variabel manajemen perubahan (X2) mempunyai pengaruh yang sangat kuat dan signifikan terhadap kinerja pegawai, yakni dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,850. Sedangkan nilai koefisien determinasi sebesar 0,722, artinya variabel manajemen perubahan memberikan kontribusi sebesar 72,2% dalam menjelaskan kinerja pegawai. Ketiga, variabel budaya organisasi (X3) mempunyai pengaruh yang sangat kuat dan signifikan terhadap kinerja pegawai, yakni dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,843. Sedangkan nilai koefisien determinasi sebesar 0,710, artinya variabel budaya organisasi memberikan kontribusi sebesar 71,0% dalam menjelaskan kinerja pegawai. Keempat, variabel penataan organisasi, manajemen perubahan dan budaya organisasi secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang sangat kuat dan signifikan terhadap kinerja pegawai, yakni dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,880. Sedangkan nilai koefisien determinasi sebesar 0,805, artinya variabel penataan organisasi, manajemen perubahan dan budaya organisasi secara bersama- sama memberikan kontribusi sebesar 80,5% dalam menjelaskan kinerja pegawai.
Abstract